... helping you be all that God made you to be, because He plans on shining His light into this world through you.

Berni - ceo, Christianityworks

Pada Siapa atau Apa yang Anda Percayai?

We're glad you like it!

Enjoying the content? You can save this to your favourites by logging in to your account.

Register or Login

Add to Favourites

Filipi 3:2,3 Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu, karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah.

Listen to the radio broadcast of

Pada Siapa atau Apa yang Anda Percayai?


Download audio file

Salah satu hal yang terus terang membuat saya mengernyit setiap kali menemukannya di dalam Alkitab adalah tentang sunat. Itu adalah persyaratan hukum Perjanjian Lama, sebelum obat bius ditemukan. Aduh, memang!

Sunat laki-laki adalah tanda fisik bahwa Anda adalah salah satu umat Allah. Itu adalah persyaratan hukum di bawah apa yang sekarang kita sebut Perjanjian Lama – kontrak lama antara Allah dan umat-Nya.

Tetapi ketika Kristus datang, Dia menggenapi hukum. Ritual lama dan persyaratan hukum itu tidak lagi penting bagi orang yang percaya pada pengorbanan-Nya di kayu salib untuk pengampunan mereka oleh Tuhan, daripada mematuhi 613 perintah dan larangan yang diabadikan dalam Taurat – Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan.

Selamat hari … terutama untuk cowok seperti saya! Di bawah Perjanjian Baru kasih karunia ini, ini semua tentang menanggapi apa yang telah Yesus lakukan bagi kita, daripada menaati hukum yang tampaknya tidak dapat dilakukan oleh siapa pun.

Tapi … masih ada orang yang bersikeras memutar waktu kembali ke Perjanjian Lama. Inilah yang dikatakan Rasul Paulus tentang mereka:

Filipi 3:2,3 Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu, karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah.

Kata-kata kasar memang. Poin yang Ia maksudkan adalah bahwa penyembahan yang benar adalah penyembahan kepada Allah melalui Roh-Nya, bukan melalui peraturan dan peraturan.

Jangan sia-siakan kebebasan Anda dengan jatuh kembali ke legalisme berbasis aturan. Yesus datang untuk membebaskanmu, temanku. Anda sekarang berada di bawah kasih karunia-Nya, tidak lagi di bawah hukum.

Demikian Firman Tuhan. Fresh… untukmu… hari ini.