Selama bertahun-tahun, nasionalisme – yang pada intinya sebenarnya adalah kesukuan – telah menyebabkan lebih banyak masalah, lebih banyak rasa sakit, lebih banyak perang, dan lebih banyak kematian daripada yang bisa kita pikirkan. Mengapa demikian?

Hari ini adalah hari nasional dari dua negara yang sangat berbeda: India saat mereka merayakan Hari Republik, hari ketika mereka menjadi negara yang berdaulat dan demokratis melepaskan belenggu pemerintahan kolonial Inggris, dan Australia saat kita merayakan awal negara modern kita, dengan pendaratan pemukim kulit putih Inggris di Sydney Cove.

Dua perayaan yang sangat berbeda dan setidaknya di Australia, yang membuat kami berkonflik dengan banyak yang menyerukan ini, Hari Australia, untuk dihapuskan karena betapa buruknya para pemukim kulit putih memperlakukan orang-orang bangsa pertama selama bertahun-tahun.

Man, apa yang Anda lakukan dengan itu? Dan ini bukanlah konflik yang unik di Australia, konflik ini telah dialami berkali-kali dengan cara yang berbeda, di seluruh dunia. Jadi pertanyaannya tetap … apa yang kita lakukan dengan itu? Karena jika Anda melihat cukup keras, Anda bisa melihat argumen dari kedua sisi.

Kolose 3:12,13 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

Belas kasihan, kerendahan hati, kasih sayang, pengertian, pengampunan. Di mana pun identitas bangsa atau suku lainnya berbenturan… itulah jawaban Tuhan. Itulah panggilan Anda dan saya untuk menjadi dan melakukan di era politik identitas ini.

Belas kasihan, kerendahan hati, kasih sayang, pengertian, pengampunan.

Demikian Firman Tuhan. Fresh… untukmu… hari ini.