Ya, ini adalah tanggal 4 Juli. Di mana pun Anda tinggal di planet ini, Anda pasti bersembunyi di bawah batu untuk tidak menyadari bahwa bagi Amerika Serikat, negara terkaya di dunia, ini adalah Hari Kemerdekaan. 

Kemerdekaan adalah tentang kebebasan, namun tanpa bermaksud menyudutkan Anda (dan memang tidak), ini adalah fakta sejarah bahwa kemakmuran Amerika dibangun di atas dasar perbudakan; penindasan yang mengerikan terhadap orang-orang berdasarkan etnis dan warna kulit mereka. 

Puji Tuhan, hal itu sudah tidak terjadi lagi. Tapi tahukah Anda bahwa negara kecil di Afrika Barat, Liberia, yang berpenduduk kurang dari 5 juta jiwa, didirikan pada pertengahan tahun 1800-an oleh para budak yang dibebaskan dari Amerika? Itulah sebabnya benderanya sangat mirip dengan bendera Amerika, tapi hanya dengan satu bintang, bukannya lima puluh bintang.

Namun, pada akhir tahun 1900-an, kudeta militer dan kediktatoran brutal Charles Taylor menyebabkan perang saudara dan penindasan yang mengerikan. Tidakkah Anda berpikir bahwa para budak yang telah dibebaskan ingin hidup dalam kedamaian, dalam kebebasan dan kemerdekaan seperti yang dinyatakan oleh nama negara mereka – Liberia!

Tapi tidak. Karena selain memberi Anda pelajaran sejarah singkat, inti dari diskusi ini adalah bahwa kita manusia memiliki kapasitas yang luar biasa untuk menyia-nyiakan kebebasan kita; untuk merebut kekalahan dari rahang kemenangan.

Galatia 5:13Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

Peringatan ini datang bukan hanya untuk orang Amerika atau Liberia, tetapi untuk kita semua karena ketika kita mulai melakukan apa yang menyenangkan natur kita yang berdosa, kita menyia-nyiakan kebebasan yang telah diberikan Tuhan. 

melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

Demikian Firman Tuhan. Fresh… untukmu… hari ini.