Jadi, inilah pertanyaan untuk Anda: dapatkah Anda mempercayai janji-janji Allah? Maksud saya, sungguh-sungguh. Mengingat semua hal yang dilemparkan kehidupan kepada Anda, apakah janji-janji Allah itu benar, atau apakah janji-janji itu sedikit goyah dan fiksi belaka?

Dengar, sulit bukan, ketika Anda mengalami masa-masa sulit dalam hidup, untuk tetap berpegang teguh pada janji-janji Allah. Ketika keadaan Anda, ketika orang-orang, ketika kehidupan secara umum tampaknya menentang Anda, ketahuilah jauh di dalam hati Anda bahwa janji-janji-Nya adalah benar; bahwa Dia akan membawa Anda melewatinya; bahwa pada akhirnya, semuanya akan berakhir dengan baik. 

Salah satu alasan mengapa saya menyukai kitab Mazmur adalah karena banyak di antaranya ditulis oleh Raja Daud dari Israel, ketika ia melihat kembali perjuangan hidup dan matinya dengan melihat ke belakang; ketika ia merefleksikan peran Tuhan dalam semua itu. Jadi, secara singkat, inilah perspektif Daud:

Mazmur 138:2Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.

Karena Allah adalah Allah, nama-Nya adalah segalanya; reputasi-Nya adalah segalanya. Ketika Tuhan menempatkan Nama-Nya pada sesuatu, itu berarti, yah… segalanya! Jadi, sementara Daud jelas bersyukur atas berkali-kali Tuhan turun tangan untuk menyelamatkan hidupnya, dia benar-benar memahami apa yang sedang terjadi di sana.

Allah mencapai tujuan-Nya; Allah, dengan menyelamatkan raja yang diurapi dari umat pilihan-Nya, Israel, pada kenyataannya melihat bahwa Nama-Nya ditinggikan di antara bangsa-bangsa.

Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa janji-janji Tuhan itu benar? Karena janji-janji itu dijamin oleh Nama dan Firman-Nya. 

Demikian Firman Tuhan. Fresh… untukmu… hari ini.