Karena minggu depan kita menuju Natal, kita mengobrol minggu ini, tentang bersiap-siap untuk perayaan itu. Secara khusus, tentang berpikir ke depan, merencanakan ke depan, untuk orang-orang sulit yang mungkin bergabung dengan Anda.

Menyedihkan tetapi benar, bahwa di sebagian besar budaya, kekerasan keluarga melonjak saat Natal – statistik yang mengerikan jika Anda memikirkannya. Tapi terlalu sering, saat perayaan Natal menyatukan keluarga, konflik lama kembali menghantui mereka, terlalu sering dipicu oleh alkohol.

Namun Anda tidak harus membuat kejutan untuk Hari Natal menjadi urusan yang tidak menyenangkan. Oh tidak. Sebagian besar keluarga memiliki luka, keterasingan, jalan lama dan usang menuju konflik yang mengganggu mereka. Dan betapa mudahnya, pada hari-hari menjelang Natal, untuk memikirkan hal itu, untuk membicarakan orang-orang sulit yang akan duduk mengelilingi meja Anda saat Natal, hmm? Jika itu membunyikan bel, maka inilah nasihat saleh untuk membantu Anda bersiap: luangkan waktu berdoa untuk orang-orang itu daripada membicarakan mereka. Atau, seperti yang dikatakan Yesus:

Matius 5:43-46 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?

Ikuti ajaran itu, jalani selama satu setengah minggu mendatang, dan siapa yang tahu bagaimana Yesus akan muncul di sekitar meja makan Anda pada Natal ini.

Demikian Firman Tuhan. Fresh… untukmu… hari ini.