Salah satu tugas orang tua adalah melindungi anak-anak mereka. Dan sebagai seorang suami, ayah dan sekarang kakek, itu adalah pekerjaan yang saya lakukan dengan sangat serius. Jadi, mengapa kita membayangkan bahwa Tuhan berbeda?

Beberapa hari yang lalu kami mengobrol tentang pasang surutnya kehidupan. Namun, terkadang – semoga tidak terlalu sering – masa-masa suram itu berubah menjadi krisis yang sangat besar. Berikut adalah permintaan doa yang saya terima beberapa hari yang lalu:

Saya berhenti bekerja karena kecemasan dan depresi. Saya berjuang secara finansial dan semua yang saya lakukan gagal. Saya tidak bisa memenuhi kebutuhan anak-anak saya untuk membeli alat tulis, seragam, dan biaya sekolah.

Situasi-situasi itu datang dalam berbagai bentuk dan ukuran. Jadi hari ini, mari kita bahas lebih dalam dari sekadar downer, untuk memikirkan apa yang harus dilakukan ketika kita mencapai titik terendah.

Mazmur 61:1-4Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Dari Daud. kiranya seruanku, ya Allah, perhatikanlah doaku! Dari ujung bumi aku berseru kepada-Mu, karena hatiku lemah lesu; tuntunlah aku ke gunung batu yang terlalu tinggi bagiku. Sungguh Engkau telah menjadi tempat perlindunganku, menara yang kuat terhadap musuh. Biarlah aku menumpang di dalam kemah-Mu untuk selama-lamanya, biarlah aku berlindung dalam naungan sayap-Mu! Sela

Raja Daud yang menulis doa tersebut, adalah raja terbesar yang pernah dimiliki Israel sampai seorang raja yang sangat berbeda, Yesus, muncul seribu tahun kemudian. Namun, raja pejuang yang hebat ini berseru kepada Allah... . karena hatiku lemah lesu

Dan teman, izinkan saya memberi tahu Anda, jika itu cukup baik untuk orang kuat seperti Daud, itu cukup baik untuk Anda dan saya. Allahmu adalah pelindungmu. Berserulah kepada-Nya, karena ini adalah pekerjaan yang Dia lakukan dengan sangat serius. 

Demikian Firman Tuhan. Fresh… untukmu… hari ini.