Individu yang Sangat Berhak
We're glad you like it!
Enjoying the content? You can save this to your favorites by logging in to your account.
Galatia 6:1-3 Brother dan sister, seseorang dalam kelompok Anda mungkin melakukan sesuatu yang salah. Anda yang mengikuti Roh harus pergi kepada orang yang berdosa. Bantu membuat orang itu benar kembali, dan lakukan dengan cara yang lembut. Tapi hati-hati, karena Anda mungkin tergoda untuk berbuat dosa juga. Saling membantu dengan masalah Anda. Ketika Anda melakukan ini, Anda sedang menaati hukum Kristus. Jika Anda berpikir Anda terlalu penting untuk melakukan ini, Anda hanya membodohi diri sendiri.
Kita hidup, lebih dan lebih, di zaman hak. Saya pantas mendapatkan yang lebih baik dari ini. Saya berhak untuk mengatakan dan melakukan apa yang saya inginkan. Beraninya mereka memberi tahu saya apa yang harus dilakukan? Namun untuk hidup dalam kebebasan, kita semua harus bertanggung jawab.
Ini adalah salah satu paradoks besar dalam hidup, sungguh. Di satu sisi, kita semua ingin bebas. Maksudku, siapa di antara kita yang tidak membenci batasan yang ditetapkan orang tua kita saat kita tumbuh dewasa? Namun, jika kita masih berperilaku seperti anak-anak hari ini, betapa kacaunya hidup kita, bukan?
Sekarang tentu saja, dengan meningkatnya rasa berhak menguasai jiwa kita, ada banyak individu yang sangat berhak, yang menentang segala bentuk pertanggungjawaban. Dan itu tidak hanya di luar sana di suatu tempat. Itu juga terjadi di antara umat Tuhan. Tak satu pun dari kita yang kebal.
Galatia 6:1-5 Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan. Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. Sebab kalau seorang menyangka, bahwa ia berarti, padahal ia sama sekali tidak berarti, ia menipu dirinya sendiri. Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain. Sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri.
Ada banyak hal dalam ketiga ayat itu, tetapi pengertian utama dari apa yang Tuhan katakan di sini, adalah bahwa kita tidak dimaksudkan untuk berhak. Kita dimaksudkan untuk bertanggung jawab satu sama lain. Ini adalah gagasan tanggung jawab timbal balik, yang ternyata merupakan hal yang sangat saleh.
Jangan sampai kita membodohi diri sendiri. Tak satu pun dari kita terlalu penting, terlalu berhak, untuk bertanggung jawab.
Demikian Firman Tuhan. Fresh… untukmu… hari ini.