Baru-baru ini saya terpesona oleh perkataan seorang pria, Des Ong, kepada saya. Ia berkata, “Saya muak dengan orang-orang yang menyebut ‘kecerdasan emosional’ sebagai soft skill. Tidak! Kecerdasan emosional adalah kekuatan super Anda!” Boom!

Lihatlah, kita semua berbeda. Namun bagi saya, meskipun IQ saya baik-baik saja, saya selalu melihat EQ (kecerdasan emosional) saya kurang baik. 

Ternyata orang lain tidak menilai saya sekeras saya menilai diri saya sendiri. Tetapi kita semua memiliki kekurangan karakter – setiap orang dari kita. Dan terlalu mudah untuk merasionalisasikannya, untuk bercanda tentangnya, untuk mencari-cari alasan. 

Saya benar-benar terbuka dengan Anda di sini. Saya selalu mengecilkan kecerdasan emosional saya karena alasan tersebut, sementara pada saat yang sama, saya berusaha dengan segenap hati untuk menjalani hidup saya sesuai dengan apa yang Firman Tuhan perintahkan kepada saya. Bagaimana dengan Anda? Pertimbangkanlah hal ini:

Kolose 3:12,13 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

Inilah saatnya untuk berhenti mencari-cari alasan atas kekurangan kita – bagaimanapun juga, kita dipilih dan dikasihi oleh Allah, umat-Nya yang kudus. Dan ketika Anda membaca ayat-ayat Kitab Suci itu, apa yang sebenarnya dibicarakannya? Kecerdasan emosional. Menunjukkan belas kasihan. Bersikap baik, rendah hati, lembut, sabar. Tidak pemarah, tetapi pemaaf. 

Bagaimana Anda menumbuhkan kecerdasan emosional Anda? Mulai dari sana. Di sana, di dalam Firman Tuhan. Dan demi Tuhan, berhentilah mencari-cari alasan. 

Demikian Firman Tuhan. Fresh… untukmu… hari ini.