Hidup memiliki kebiasaan lucu untuk berbelok tajam dari saat-saat baik menjadi buruk; dari masa kelimpahan sampai masa kelaparan; dari saat senang sampai saat sedih. Dan semakin jauh kita menjauh dari Tuhan, semakin buruk jadinya.

Nabi Yoel dalam Perjanjian Lama menulis pada saat seperti itu; waktu serangan belalang dan kekeringan; keadaan putus asa bagi orang-orang yang diduga dipilih Tuhan.

Mengapa ini terjadi? Apa penyebabnya? Nah, Allah menjawab itu, secara langsung, melalui nabi-Nya:

Yoel 2:12,13 “Tetapi sekarang juga,” demikianlah firman TUHAN, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.” Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.

Umat ​​pilihan Allah telah menjauh dari Allah melalui dosa mereka. Itu terjadi pada Anda juga, bukan? Saya mengerti. Dan daripada menghukum mereka lebih lanjut, daripada menegur mereka lebih dalam lagi, Dia memanggil untuk kembali kepada-Nya dengan sepenuh hati.

Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.

Kadang-kadang, sering kali, perubahan yang terlalu biasa menjadi lebih buruk dalam jalan kehidupan terjadi sebagai akibat langsung dari dosa kita, dosa Anda dan saya. Tetapi sebanyak Allah mengizinkan konsekuensi dosa kita menimpa hidup kita untuk menyadarkan kita, hati-Nya – hati-Nya yang agung dan perkasa – akan menarik kita kembali, dekat dengan-Nya.

Demikian Firman Tuhan. Fresh… untukmu… hari ini.