Jika berbicara tentang para pendosa di luar sana, mungkin Anda pernah mendengar pepatah, “Benci dosa tapi cintai pendosa”. Itu adalah sesuatu yang klise Kristen yang begitu mudah diucapkan.

Semua klise memiliki satu kesamaan. Mereka jauh lebih mudah diucapkan, daripada dilakukan. Dan jadi apa yang terjadi agak banyakdi hari-hari konflik dan perselisihan ini, adalah bahwa kita yang mengatakan bahwa kita percaya kepada Yesus dapat dengan mudah jatuh ke dalam perangkap membenci bukan hanya dosa, tetapi juga orang berdosa. Dan dengan demikian, lebih mudah untuk salah menafsirkan Firman Tuhan dalam hal ini:

Mazmur 97:10-12 Hai orang-orang yang mengasihi TUHAN, bencilah kejahatan! Dia, yang memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena TUHAN, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

Ketika Anda membaca bahwa dalam konteks, apa yang pemazmur bicarakan di sana, adalah agar kita membenci kejahatan dalam hidup kita sendiri; untuk menghindarinya; untuk menolaknya sebagai cara hidup sehingga terang dan kebahagiaan akan menyinari kita.

Andai saja kita benar-benar memperhatikan Firman Tuhan. Kalau saja kita membenci dosa kita sendiri, sama seperti kita membenci dosa orang lain.

Charles Spurgeon mengatakannya seperti ini: Karena kita membenci mereka yang salah, atau membicarakan mereka dengan hina, atau berharap mereka sakit, atau berbuat salah, tidak sesuai dengan Roh Kristus. Anda tidak dapat mengusir Setan dengan Setan, atau mengoreksi kesalahan dengan kekerasan, atau mengalahkan kebencian dengan kebencian. Senjata penakluk orang Kristen adalah kasih.

Benar-benar benar. Tapi bagaimana dengan para pendosa di luar sana yang ingin mencelakai kita?

Tuhan melindungi para pengikutnya dan menyelamatkan mereka dari orang-orang jahat.

Demikian Firman Tuhan. Fresh… untukmu… hari ini.