Kebenarannya adalah, sekuat apa pun Anda, ada kalanya kita semua merasa tidak berdaya – tidak berdaya untuk menghadapi dan menangani hal-hal dalam hidup kita yang, yah, perlu ditangani.

Saya yakin Anda juga pernah merasa bahwa Anda tidak memiliki apa yang diperlukan untuk menghadapi tantangan atau mengatasi rintangan tersebut, entah itu sesuatu yang ada di luar sana, atau sesuatu yang ada di dalam pikiran atau emosi Anda.

Jadi, jika Anda pintar, Anda akan berdoa dan berdoa dan berdoa dan (saya tahu, Anda pernah mengalaminya) tetap saja tidak ada hasilnya. Jadi, sekarang apa? Baiklah, izinkan saya menjawab pertanyaan itu dengan pertanyaan lain. Ketika Anda berdoa, bagaimana cara Anda berdoa? Maksud saya, ketika Anda menghampiri takhta kasih karunia, apa yang Anda percayai?

Yakobus 5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

Ayat tersebut muncul di tengah-tengah diskusi tentang berdoa untuk kesembuhan. Tetapi dua hal yang saya ingin Anda perhatikan adalah pertama, bagian tentang mengakui dosa Anda – jika itu melibatkan orang lain, berurusan dengan dosa tersebut dalam konteks hubungan itu. Mengapa? Karena dosa memiliki kebiasaan yang buruk dalam menghalangi jawaban Tuhan atas doa-doa kita.

Dan yang kedua adalah fakta bahwa ketika kita datang ke hadapan Tuhan dalam keadaan diampuni, bersih, murni, “benar” karena iman kita kepada Yesus, maka doa kita akan menjadi apa? Doa itu sangat kuat dan efektif!

Apa kau percaya itu? Kau harus percaya. Itu benar.

Lihatlah, Tuhan tidak akan selalu menjawab doa-doa kita ketika dan bagaimana kita mengharapkannya, tetapi ketika Anda menjalani hidup yang penuh dengan doa, Anda akan menjalani hidup yang penuh dengan kuasa.

Demikian Firman Tuhan. Fresh… untukmu… hari ini.