Salah satu hal yang paling menyebalkan dalam hidup ini adalah ketika Anda berniat untuk melakukan hal yang benar, namun sering kali Anda tidak berhasil melakukannya. Ataukah hanya saya saja? Tidak, saya rasa tidak. Kita memulai dengan niat yang terbaik, tetapi kemudian kita gagal. 

Sebut saja apa yang Anda inginkan – kegagalan, tersandung, dosa. Label itu tidak terlalu penting dibandingkan dengan hasilnya. Secara pribadi, saya memiliki hati untuk mengikut Yesus. Sebuah gairah yang nyata, pada kenyataannya. Saya berharap dan berdoa agar Anda juga demikian. 

Dan ketika kita menyadari semua yang telah Dia lakukan bagi kita dengan mati di kayu salib untuk membayar harga yang dituntut oleh keadilan Allah atas dosa kita, keinginan untuk menghormati Dia, mengikuti-Nya, melayani Dia dan ya, menaati Dia, akan bertumbuh semakin kuat.

Dan kita tahu, tentu saja, dari Kitab Suci bahwa Allah senang melihat hati kita di tempat itu. Lalu, apa yang harus kita lakukan? Apa yang kita lakukan ketika kita tersandung? Apa yang kita lakukan ketika kita mengecewakan-Nya?

Mazmur 37:23,24TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.

Tuhan memang menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya kita hidup. Dia sungguh senang ketika Dia melihat kita hidup seperti itu. Tapi sekarang, lihatlah bagian selanjutnya:

apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.

Dia ada di sini, siap dan menunggu untuk menopang kita ketika kita tersandung, sehingga kita tidak akan jatuh. Itu pasti kabar baik, bukan?

Menurut saya, kesalahan yang membuat Anda rendah hati, kesalahan yang membuat Anda bergantung pada kasih karunia Tuhan, jauh lebih baik daripada pencapaian yang membuat Anda bangga.

Demikian Firman Tuhan. Fresh… untukmu… hari ini.