... helping you be all that God made you to be, because He plans on shining His light into this world through you.

Berni - ceo, Christianityworks

Meneriakkannya dari Puncak Gunung

We're glad you like it!

Enjoying the content? You can save this to your favorites by logging in to your account.

Register or Login

Add to Favourites

1 Tawarikh 16:8, 9 Bersyukurlah kepada TUHAN, panggillah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa! Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!

Kadang-kadang saya mencoba membayangkan, bagaimana rasanya bagi orang-orang ketika perdamaian terjadi setelah Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Pasti sangat sulit dipercaya. Dan siapa yang belum pernah melihat foto-foto perayaan besar yang terjadi. Akhirnya… perdamaian!

Orang tua saya berada di Eropa selama Perang Dunia II. Ayah saya bertempur di tentara Jerman di front Rusia. Dia berada di Stalingrad sebelum ditangkap dan dimakamkan di kamp tawanan perang Inggris. Meskipun dia tidak pernah banyak membicarakannya, saya tahu bahwa ketika perdamaian dideklarasikan dan dia akhirnya dibebaskan… dia dipenuhi dengan sukacita yang tak terkatakan.

Sekarang, Anda dapat memahami seorang pria yang tidak banyak bicara tentang kengerian perang; sepenuhnya. Tapi bisakah Anda membayangkan seorang pria mengetahui bahwa perdamaian telah dideklarasikan, dan tidak menceritakannya kepada teman-temannya? Itu benar-benar tidak terpikirkan.

Lalu mengapa begitu banyak orang yang menyebut diri mereka Kristen, begitu malu-malu, bahkan bungkam, ketika mendengar kabar baik yang menakjubkan bahwa Yesus telah mati untuk dosa kita dan memberi kita anugerah kehidupan kekal yang cuma-cuma? Bagaimana mungkin Anda tidak memberitahukan hal itu kepada orang lain? Sungguh!

1 Tawarikh 16:8, 9Bersyukurlah kepada TUHAN, panggillah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa! Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!

Mengapa umat Allah tidak meneriakkan kabar baik ini dari puncak gunung? Mengapa kita tidak bersyukur kepada-Nya, memuji Dia, menceritakan kepada orang lain tentang hal-hal luar biasa yang telah Dia lakukan? Mengapa kita menjadi begitu cuek terhadap sesuatu yang jauh lebih baik daripada berakhirnya perang dunia? 

Ayo semuanya! Perdamaian telah dideklarasikan. Sebarkan kabar baik ini. 

Demikian Firman Tuhan. Fresh… untukmu… hari ini.


We use cookies to improve your browsing experience, analyse site traffic & personalise content, but we do not track you when you leave this site. To find out how we utilise & protect your data, check out our "Privacy Policy".

Privacy Policy