Ada risiko nyata, saya pikir, bahwa kita dapat salah mengira tentang apa itu anugerah Tuhan – bahwa kita memasang pagar di sekelilingnya di dalam hati dan pikiran kita … dalam hidup kita, untuk mengosongkannya dari kekuatannya yang mengubah hidup.

Cara kita terlalu sering membatasi kuasa kasih karunia Tuhan dalam hidup kita adalah dengan percaya bahwa tujuan utama dan satu-satunya adalah membuka pengampunan Tuhan kepada kita. Tapi itu tidak benar.

Tentu saja kasih karunia Allah menuntun pada pengampunan kita ketika kita menaruh kepercayaan kita kepada Yesus, yang membayar harga dosa kita di kayu salib yang brutal itu. Tapi masih banyak lagi. Mari lihat:

Titus 2:11-14 Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.

Apakah Anda mendapatkan itu? Ya, kita diselamatkan melalui kasih karunia Tuhan. Tidak ada argumen tentang itu. Tetapi kasih karunia juga mengajarkan kita bagaimana hidup dalam kebijaksanaan, dengan cara yang benar, dengan pengabdian sejati kepada Tuhan.

Kasih karunia Allah adalah kekuatan untuk mengubah hidup kita. Kasih karunia tidak hanya mengampuni Anda dari dosa, tetapi juga membebaskan Anda dari dosa. Itu mengubah hidup.

Dan Demikian Firman Tuhan. Fresh… Untukmu… Hari ini.