Kita hidup di dunia saat ini di mana hal-hal yang selalu kita ketahui sebagai sesuatu yang salah – keserakahan, hawa nafsu, amoralitas, dan sejenisnya – kini tidak hanya disebut benar, tetapi juga dipuji. Dan celakalah siapa pun yang menentangnya. 

Dan itu adalah situasi yang sejujurnya, saya sangat mengerti dari sisi lain. Karena sebelum saya menjadi seorang Kristen, sebelum saya menerima bahwa apa yang Tuhan katakan benar adalah benar, dan apa yang Dia sebut salah adalah salah, saya sangat tersinggung dengan orang-orang Kristen yang sok suci itu. 

Meskipun saya tidak akan dapat menggunakan kata-kata ini pada saat itu, kebenaran mereka menusuk hati nurani saya karena jauh di lubuk hati saya, saya tahu betapa hitamnya dosa saya, betapa salahnya kesalahan saya, tetapi saya tidak ingin melepaskannya. Jadi saya secara aktif menganiaya orang-orang Kristen dalam hidup saya. Itulah yang terjadi.

Anda menentang ketidakadilan, Anda menolak untuk menertawakan lelucon kotor yang diceritakan seseorang, Anda menolak untuk berbohong atau Anda menolak untuk menerima amoralitas yang dijajakan hari ini sebagai norma… dan dunia akan membenci Anda karenanya. Jadi apa jawabannya?

Apakah kita mundur dari melakukan apa yang benar? Apakah kita berbaur dan mengikuti arus”? Saya rasa tidak!

1 Petrus 2:15Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh.

Pada akhirnya, kebaikanlah yang akan bersinar. Kebaikan Anda dalam menghadapi kejahatan dan harga yang Anda bayar untuk itu, akan berdampak pada lebih banyak kehidupan daripada yang dapat Anda bayangkan. Kebaikan orang-orang Kristen yang saya aniaya, kerendahan hati mereka, penerimaan mereka, pengampunan mereka… memainkan peran yang sangat besar dalam diri saya untuk beriman kepada Yesus.

Tetaplah berbuat baik. Itulah yang Tuhan inginkan.

Demikian Firman Tuhan. Fresh… untukmu… hari ini.