Penderitaan adalah tema yang saya suka untuk kembali lagi dan lagi, baik dalam pembelajaran dan pengembangan saya, dan juga Anda. Karena di dalam penderitaan itulah kita memiliki kesempatan terbesar yang akan diberikan Tuhan kepada kita.

Setiap atlet akan mengatakan bahwa mereka sangat menderita saat berlatih. Rasanya sakit untuk membangun otot. Sakit untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Tetapi bagi mereka, itu adalah penderitaan dengan tujuan. Penderitaan untuk menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih pintar, lebih terampil dalam olahraga mereka. Itulah mengapa mereka menderita. 

Hal yang sama juga berlaku dalam hidup kita. Kita tahu bahwa masa-masa sulit itu adalah saat-saat yang paling tepat bagi Tuhan untuk membentuk karakter kita; untuk mengajar kita bagaimana mengandalkan Dia; untuk mengikis habis sisi-sisi buruk kita sehingga kita semakin serupa dengan Yesus. 

Tetapi – harus ada kata ‘tetapi’, bukan? – seringkali penderitaan melibatkan ketidakadilan dan ketidakadilan itu menyebabkan kesombongan kita bangkit. Ketidakadilan itu membuat kita memiliki sikap yang buruk dan hal itu cenderung menghalangi kebaikan yang mungkin telah Allah kerjakan dalam karakter kita melalui penderitaan kita. Kesombongan selalu menghalangi hal-hal yang baik dari Tuhan, amin!

Jadi, jika hal itu cenderung terjadi dalam hidup Anda, maka dengarkanlah:

1 Petrus 3:17Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat.

Petrus menuliskan kata-kata ini kepada orang-orang Kristen yang sangat menderita karena iman mereka kepada Yesus. Jika Tuhan mendatangkan masa penderitaan kepada Anda, jika itu yang Dia kehendaki, berdirilah dengan senang hati. Menderitalah dengan hati yang baik dan sikap yang baik, tidak peduli betapa tidak adilnya penderitaan itu… karena Allah sedang merencanakan sesuatu yang baik. 

Demikian Firman Tuhan. Fresh… untukmu… hari ini.