Pernahkah Anda bertanya pada diri sendiri, “Berapa banyak yang harus saya berikan”? Mungkin itu adalah kebutuhan dalam keluarga Anda, atau terhadap pekerjaan Tuhan, atau bagi orang miskin dan membutuhkan. “Berapa banyak yang harus saya berikan” adalah pertanyaan yang harus sering kita tanyakan.

Dan kita tidak hanya berbicara tentang uang. Terkadang hadiah terbesar adalah waktu, dorongan, dukungan emosional. Hal-hal itu seringkali melibatkan pengorbanan yang bahkan lebih besar daripada memberi uang. CS Lewis pernah mengatakan ini:

Saya tidak percaya seseorang dapat menentukan berapa banyak yang harus kita berikan. Saya khawatir satu-satunya aturan yang aman adalah memberi lebih dari yang bisa kita sisihkan.

Itulah yang kami sebut kedermawanan. Jadi, pertanyaan: ketika tiba saatnya memberikan waktu Anda, energi Anda, sumber daya emosional Anda, keuangan Anda … apakah orang-orang terdekat Anda akan menganggap Anda sebagai orang yang murah hati atau tidak?

Perspektif CS Lewis, ternyata, berakar dalam dalam Kitab Suci:

Amsal 21:26 Keinginan bernafsu sepanjang hari, tetapi orang benar memberi tanpa batas.

Dalam dunia yang sangat materialistis di mana kita hidup ini, mudah untuk sampai pada kesimpulan bahwa kita harus mempertahankan apa yang kita miliki, sehingga kita akan merasa cukup. Masalahnya, hal itu melahirkan sikap tidak pernah merasa cukup. Kami tidak pernah puas. Di sisi lain, ketika iman kita kepada Yesus menyebabkan kita menjadi murah hati, Allah menghormati itu. Dia tidak pernah membiarkan kita kekurangan.

Tentu, kita mungkin menderita kekurangan jangka pendek, tetapi saya dapat dengan jujur ​​memberi tahu Anda bahwa dalam hampir dua puluh tahun pelayanan berbasis iman, sementara pada saat sumber daya sangat terbatas, Tuhan selalu muncul pada waktu yang tepat.

Orang baik murah hati dan punya banyak. Berikan lebih dari yang bisa Anda sisihkan.

Demikian Firman Tuhan. Fresh… untukmu… hari ini.