Menderita secara tidak adil adalah lubang, amin? Ketika Anda menderita karena melakukan apa yang benar, itu terasa sangat salah. Namun, ketika kita menderita karena melakukan apa yang benar, kita tidak sendirian. 

Kita telah membicarakan hal ini kemarin, kenyataan bahwa penderitaan adalah kesempatan kita untuk bertumbuh dalam kedewasaan di dalam Kristus. Tetapi ketika penderitaan itu tidak adil, ketika kita dihukum karena melakukan apa yang benar, kesombongan kita cenderung bangkit dan menghalangi pekerjaan baik yang mungkin Tuhan rencanakan untuk kita lakukan dalam mengembangkan karakter kita. 

Itulah mengapa pelajaran tentang Salib begitu kuat dalam memberikan pengajaran:

1 Petrus 3:18Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh,

Itulah ketidakadilan yang paling besar dalam sejarah manusia; Yesus, Anak Allah yang tidak pernah sekalipun berbuat dosa, yang selalu melakukan yang benar, dipaku di kayu salib untuk membayar dosa saya dan dosa Anda. Dan di sana, kita memiliki teladan kita, Yesus, yang dapat kita lihat ketika kita menderita karena melakukan apa yang benar. Dia tidak bersalah, tetapi Dia melakukannya untuk kita. Dan meskipun Dia dibunuh, Dia dihidupkan kembali oleh Roh Kudus. 

Dan itu… itulah dimensi spiritual dalam penderitaan, baik dalam penderitaan-Nya saat itu maupun penderitaan kita saat ini. Karena ketika kita mengizinkan Roh Kudus bekerja di dalam kita dan melalui kita pada saat-saat penderitaan kita, Dia membawa kehidupan. Kehidupan yang baru. Kehidupan kebangkitan, bebas dari cengkeraman dosa yang menghancurkan. 

Demikian Firman Tuhan. Fresh… untukmu… hari ini.