Ketika kita menyerah pada godaan, itu bukan perasaan yang menyenangkan. Kalau saja kita bisa membatalkannya, putar kembali. Tapi kita tidak bisa. Jadi siapa yang harus disalahkan. Anda? Saya? Pasti tidak. Pasti setan. Mengapa Tuhan membiarkan dia mencobai kita?

Permainan menyalahkan itu bisa menjadi salah satu mekanisme koping kita saat kita jatuh ke dalam pencobaan. Ya, iblis yang melakukannya. Dan hei, Tuhan melihatnya datang, Dia mengizinkannya, jadi Dia juga yang harus disalahkan. Tetapi …

Yakobus 1:13-16 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut. Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!

Mari kita luruskan beberapa hal di sini. Pertama, tidak ada kejahatan di dalam Tuhan. Itu bukan sifat-Nya sehingga Dia sendiri tidak mencobai kita. Dan sementara kadang-kadang iblis terlibat, dalam perikop khusus ini Tuhan meletakkan semuanya tepat di kaki kita.

Anda menginginkan sesuatu yang tidak Anda miliki – itulah percikan keinginan. Semakin kita memikirkannya, semakin kita terpikat dan terpikat olehnya. Dan itu adalah percikan keinginan, yang dikipasi oleh pikiran kita. yang berubah menjadi dosa besar. Semakin banyak kita berbuat dosa, semakin jauh kita menuju jalan kematian kekal.

Jangan tertipu, sayangku.Terkadang itu bukan iblis, itu keputusannya. Jadi, kenali keinginan yang menuntun Anda, berulang kali, ke dalam dosa. Dan meletakkannya di kaki salib.

Demikian Firman Tuhan. Fresh… Untukmu… Hari ini.