Kami mengobrol awal minggu ini tentang penghakiman dan saya hanya ingin mengulanginya lagi hari ini, karena kecenderungan untuk menghakimi orang lain dan kemudian mengubahnya menjadi gosip atau kemarahan, sudah tertanam dalam dalam diri kita masing-masing.

Jadi kapan terakhir kali Anda menilai seseorang? Ini mungkin belum lama ini. Dan apa yang biasanya terpancar dari semangat penghakiman di dalam hati kita, adalah niat buruk terhadap orang itu yang memanifestasikan dirinya dalam berbagai cara.

Mungkin Anda memiliki kontrol diri yang cukup untuk tidak membagikan perasaan negatif tersebut kepada orang lain melalui gosip. Bagus untuk Anda, tetapi jika itu masih menggelegak di bawah permukaan melalui self-talk yang tidak sehat, melalui gerutuan dan gumaman pelan, melalui sikap gelap tidak mau memaafkan dan kepahitan, maka itu bukanlah sebuah kemenangan. Dan akhirnya, akan ada pelarian karena Anda tidak bisa menyimpan semuanya di dalam.

Imamat 19:16-18 Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN. Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.

Ada dunia kebijaksanaan yang kuat, mengubah hidup, memulihkan kedamaian dalam beberapa ayat itu, yang diringkas dengan baik dalam sesuatu yang saya baca beberapa hari yang lalu: Apa yang dikatakan Susie tentang Sally mengatakan lebih banyak tentang Susie daripada tentang Sally.

Jadi, jika Anda mendeteksi hal negatif apa pun terhadap seseorang di dalam, atau Anda dapat melihatnya muncul di permukaan – ambillah persediaan dan lakukan sesuatu untuk mengatasinya.

Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri. Akulah TUHAN.

Demikian Firman Tuhan. FRESH… untukmu… hari ini.