Sebagian besar dari kita menganggap kekayaan sebagai hal yang baik. Siapa yang tidak ingin memiliki sedikit lebih banyak uang? Tapi kekayaan memiliki sisi buruknya. Kadang-kadang, semakin kaya kita menjadi, semakin banyak kedamaian tampaknya menghindari kita.

Sebuah survei baru-baru ini mengungkapkan bahwa rata-rata, orang Australia percaya bahwa Anda perlu menghasilkan $327.000 setahun untuk “merasa kaya”. Memalukan! Itu hampir tujuh kali upah rata-rata. Betapa besar kesenjangan antara apa yang kita anggap sebagai kekayaan, dan kenyataan bahwa kebanyakan orang hidup. Sebuah kesenjangan yang mencerminkan, saya kira, aspirasi orang biasa.

Sekarang pendapatan jelas sangat bervariasi dari satu negara ke negara lain. Tetapi saya akan terkejut jika di sebagian besar tempat, tidak ada kesenjangan yang sama antara aspirasi dan kenyataan. Jadi, banyak orang mulai bekerja berjam-jam, bepergian jarak jauh, untuk mendapatkan lebih banyak uang.

Dan sementara tidak ada yang salah dengan bekerja keras untuk menafkahi keluarga Anda, ada biaya untuk itu semua. Keluarga gagal, kehidupan terkoyak. Bahkan jika jumlah korban tidak terlalu tinggi, ada ketegangan nyata di rumah, karena keluarga berada di bawah tekanan untuk mendapatkan lebih banyak uang.

Amsal 17:1 Lebih baik sekerat roti yang kering disertai dengan ketenteraman, dari pada makanan daging serumah disertai dengan perbantahan.

Bukankah itu kebenaran. Ada nilai yang begitu besar di rumah yang damai. Tapi ada harga untuk kedamaian itu. Pertanyaannya adalah, apa yang lebih kita hargai? Kedamaian dalam hidup kita, atau pernak-pernik yang dapat kita beli dengan penghasilan tambahan yang mungkin kita peroleh dengan menempatkan diri kita di bawah tekanan yang luar biasa.

Bayar harganya. Pilih perdamaian. Itu lebih baik daripada seluruh rumah penuh makanan dengan semua orang berdebat.

Demikian Firman Tuhan. Fresh… untukmu… hari ini.