Beberapa orang akan membuat kita percaya bahwa mengikuti Yesus berarti mujizat dari dinding ke dinding dalam hidup kita. Terobosan berturut-turut. Setiap posting adalah kemenangan. Dan itu akan bagus, tapi itu bukan cara kerjanya.

Pernahkah saya melihat Tuhan melakukan mukjizat? Tentu. Pertama kali saya berdoa untuk kesembuhan, wanita yang lebih tua ini maju ke depan dan meminta agar kami berdoa untuk lututnya yang sakit, yang sepatutnya saya lakukan.

Saya kemudian menghindarinya selama berminggu-minggu, mengetahui dengan pasti, bahwa tidak ada yang berubah. Ketika dia akhirnya memojokkan saya, dengan wajah berseri-seri dia bisa memberi tahu saya bahwa semua rasa sakit telah hilang. Haleluya! Saya terkejut. Tapi begitulah, Tuhan memang melakukan mukjizat, bahkan melalui orang yang tidak setia seperti saya.

Namun, seberapa sering Anda atau saya berdoa untuk sesuatu, dengan sungguh-sungguh, hanya untuk melihat bahwa doa itu dijawab dengan tegas “Tidak”? Yesus tentunya, melakukan banyak mujizat. Tetapi dengarkan pendapat-Nya:

Yohanes 2:23-25 Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya. Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua,dan karena tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.

Orang-orang yang sama itu akhirnya berteriak “Salibkan Dia, salibkan Dia!” Sesekali Tuhan akan melakukan sesuatu yang supranatural di luar kebiasaan, pada waktu-Nya, sesuai dengan kehendak-Nya.

Tetapi mukjizat terbesar dari semuanya, adalah kehidupan yang diubahkan oleh iman kepada Yesus Kristus, bukan kehidupan yang mengejar pernak-pernik supernatural, seolah-olah itu adalah norma.

Sobat, biarlah hidupmu disentuh dan diubahkan, dibebaskan dari kuasa dosa. Itulah sebabnya Yesus mati dan bangkit kembali untuk Anda. Itulah keajaiban terbesar dari semuanya.